Cara Mudah Budidaya Ikan Patin

Cara Budidaya Ikan Patin - Beberapa waktu belakangan, popularitas ikan patin sebagai ikan konsumsi rumah tangga kian meroket. Dagingnya yang lezat dan gurih membuat ikan patin menjadi santapan favorit keluarga. Fakta tersebut mebuat permintaan ikan patin di pasaran ikan nasional melonjak tinggi, sedangkan produksi dari para petani budidaya masih tetap berjalan di tempat. Budidaya patin dapat menjadi peluang usaha yang baik untuk dilakukan.
Kali ini penulis akan berbagi tips cara budidaya ikan patin yang dapat anda jadikan referensi untuk memulai usaha budidaya potensial ini.

Proses Pembibitan
Pembibitan ikan patin merupakan langkah awal budidaya. Pertama, anda perlu memilih calon indukan yang akan menyediakan bibit-bibit berkualitas yang akan anda kembangkan. Untuk memilih indukan yang siap pijah, anda perlu memperhatikan beberapa factor berikut.
  1. Induk betina harus berumur minimal 3 tahun, sedangkan jantan berumur 2 tahun.
  2. Berat indukan berkisar di angka 2 kg.
  3. Perut ikan betina terlihat membesar kearah anus.
  4. Kulit pada bagian perut ikan lembek dan tipis.
  5. Kloaka ikan betina membengkak dan berwarna merah tua.
  6. Perut ikan betina terasa empuk dan halus saat diraba.
  7. Bila perut jantan diurut, akan keluar sperma berwarna putih, sedangkan ikan betina mengeluarkan butiran telur.
Kemudian siapkanlah hormone perangsang yang biasanya dibuat dari kelenjar hipofise ikan mas. Ambil secara hati-hati kelenjar hipofise dari bagian otak ikan mas, dan masukkan kedalam tabung untuk ditumbuk. Setelah itu, campurkan dengan aquades yang dapat dibeli di apotek. Selanjutnya, suntikkan ramuan tersebut pada punggung ikan betina sebagai perangsang agar ikan betina mengeluarkan telur-telurnya untuk dibuahi oleh ikan jantan. Setelah 4 hari telur dibuahi, mereka akan menetas. Selama proses ini anda perlu benar-benar memperhatikan kualitas air kolam, atur sirkulasi air dengan air bersih dari sumur.

Pemeliharaan Anakan Ikan
Benih atau anakan ikan berusia 1 hari harus anda pindahkan ke dalam akuarium atau wadah kecil lainnya. Masukkan benih ikan sebanyak 500 ekor per akuarium. Gunakan aerator untuk mengatur kandungan udara dalam aquarium, dan heater sebagai pengatur suhu. Anakan ikan berusia 1 hari tak perlu diberi pakan, karena masih memiliki sisa makanan dari telur. Setelah berumur 3 hari, barulah beri pakan berupa emulsi kuning telur. Setelah beberapa lama, ganti pakan dengan kutu air atau jentik nyamuk. Setelah mencapai ukuran yang cukup, waktunya untuk proses pendederan. Bagi anda yang juga tertarik dengan penjualan bibit patin, setelah sampai di tahap ini anda dapat memanen dan menjual bibit patin yang telah anda budidayakan.

Pemeliharaan dan Pembesaran
Siapkan kolam lumpur dengan ukuran panjang dan lebar yang cukup. Lakukan pemupukan sebelum kolam diisi air. Proses pembesaran bibit dapat dilakukan dengan waktu yang berbeda-beda tergantung ukuran yang anda inginkan saat siap panen. Pemberian pakan dilakukan secara rutin dan konsisten sebanyak 2 kali sehari. Jumlah pakan yang dibutuhkan akan terus bertambah seiring dengan perkembangan bobot dan ukuran ikan dalam kolam. Pakan dapat berupa pellet dan makanan alami. Pemanenan ikan dilakukan setelah ikan mencapai bobot dan ukuran yang anda inginkan untuk dipasarkan. Ikan patin konsumsi biasanya berkisar pada bobot 200 gram hingga 1 kilogram per ekor.