Cara Budidaya Cacing Tanah Yang Baik
Selasa, 27 Januari 2015
Edit
Budidaya Cacing Tanah – Apakah anda tahu cacing tanah? Mungkin anda yang tidak menyukai hewan tersebut mendengarnya juga malas, geli dan jiji, tetapi pada saat ini banyak orang/para peternak membudidayakan cacing tersebut, karena memang cacing tanah mempunyai banyak manfat dan juga menjadi peluang usaha bagai orang yang ingin beternak/budidaya cacing tanah.
Cacing Tanah. |
Cacing Tanah ini termasuk hewan tingkat rendah karena tubuhnya tidak mempunyai tulang belakang. Cacing tanah ini termasuk kelas Oligochaeta. Kita ketahui bahwa cacing tanah tidaklah asing bagi kita yang tinggal di pedesaan / perkampungan. Dikampung kami cacing tanah suka dimanfaatkan untuk dijadikan umpan untuk ikan. Cacing tanah bisa kita temukan di tempat – tempat yang tidak terlalu kering dan juga tidak terlalu basah dan biasanya cacing tanah diam dibawah sampah rumput yang sudah membusuk.
Tahukah Anda Manfaat Cacing Tanah?
Seperti yang sudah kami sampaikan di atas bahwa cacing tanah juga mempunyai banyak manfaat, apalagi di bidang pertanian. Dalam bidang pertanian cacing menghancurkan bahan organik sehingga memperbaiki aerasi dan struktur tanah. Dengan itu lahan menjadi subur dan penyerapan nutrisi oleh taaman menjadi lebih baik. Dan juga keberadaan cacing tanah tersebut akan meningkatkan populasi mikroba yang menguntungkan tanaman. Dan cacing juga dapat kita gunakan sebagai :
1. Bahan Pakan Ternak
Cacing mempunyai kandungan protein, lemak dan mineral yang tinggi maka dari itulah cacing tanah dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak seperti unggas, ikan dan hewan lainnya.
2. Bahan Baku Obat Dan bahan ramuan untuk penyembuhan penyakit.
Secara tradisional cacing tanah dipercaya dpt meredakan demam, menurunkan tekanan darah, menyembuhkan bronchitis, reumatik sendi, sakit gigi & tipus.
3. Bahan Baku Kosmetik
Cacing dapat diolah untuk digunakan sebagai pelembab kulit dan bahan baku pembuatan lipstik.
4. Makanan Manusia
Dan Ternyata Cacing juga bermanfaat bagi kita, karena cacing merupakan sumber protein yg berpotensi untuk dimasukkan sebagai bahan makanan manusia seperti halnya daging sapi atau Ayam.
Lalu Bagaimana Cara Budidaya Cacing Tanah Yang Baik?
Silahkan anda simak Tips atau cara budidaya cacing tanah yang akan kami sampaikan dibawah ini :
1. Siapkanlah Sarana Dan Peralatan
Untuk Pembuatan kandang sebaiknya menggunakan bahan-bahan yg mudah didapat seperti bambu, rumbia, papan bekas, ijuk & genteng tanah liat. Salah satu contoh kandang permanen untuk peternakan skala besar adalah yg berukuran 1,5 x 18 m dgn tinggi 0,45 m. Didalamnya dibuat rak-rak bertingkat sebagai tempat wadah-wadah pemeliharaan. Bangunan kandang dapat pula tanpa dinding. Model-model sistem budidaya, antara lain rak berbaki, kotak bertumpuk, pancing bertingkat atau pancing berjajar.
2. Pembibitan
Persiapan yg diperlukan dalam pembudidayaan cacing tanah adalah meramu media tumbuh, menyediakan bibit unggul, mempersiapkan kandang cacing & kandang pelindung.
a. Pemilihan Bibit Calon Induk
Sebaiknya dalam beternak cacing tanah secara komersial digunakan bibit yg sudah ada karena diperlukan dalam jumlah yg besar. Namun bila akan dimulai dari skala kecil dapat pula dipakai bibit cacing tanah dari alam, yaitu dari tumpukan sampah yg membusuk atau dari tempat pembuangan kotoran hewan seperti sapi.
b. Pemeliharaan Bibit Calon Induk
Untuk Pemeliharaan dapat dibagi menjadi beberapa cara, simak dibawah ini:
- pemeliharaan cacing tanah sebanyak-banyaknya sesuai tempat yg digunakan. Cacing tanah dapat dipilih yang muda atau dewasa. Jika sarang berukuran tinggi sekitar 0,3 m, panjang 2,5 m & lebar kurang lebih 1 m, dapat ditampung sekitar 10.000 ekor cacing tanah dewasa.
- pemeliharaan dimulai degan jumlah kecil. Jika jumlahnya telah bertambah, sebagian cacing tanah dipindahkan ke bak lain.
- pemeliharaan kombinasi cara a & b.
- pemeliharaan khusus kokon sampai anak, setelah dewasa di pindah ke bak lain.
- Pemeliharaan khusus cacing dewasa sebagai bibit.
c. Sistem Pemuliabiakan
Apabila media pemeliharaan telah siap & bibit cacing tanah sudah ada, maka penanaman dapat segera dilaksanakan dalam wadah pemeliharaan. Bibit cacing tanah yg ada tidaklah sekaligus dimasukan ke dalam media, tetapi harus dicoba sedikit demi sedikit. Beberapa bibit cacing tanah diletakan di atas media, kemudian diamati apakah bibit cacing itu masuk ke dalam media atau tidak. Jika terlihat masuk, baru bibit cacing yg lain dimasukkan. Setiap 3 jam sekali diamati, mungkin ada yg berkeliaran di atas media atau ada yg meninggalkan media (wadah). Apabila dalam waktu 12 jam tidak ada yg meninggalkan wadah berarti cacing tanah itu betah & media sudah cocok. Sebaliknya bila media tidak cocok, cacing akan berkeliaran di permukaan media. Untuk mengatasinya, media harus segera diganti degan yg baru. Perbaikan dapat dilakukan degan cara disiram air, kemudian diperas hingga air perasannya terlihat berwarna bening.
d. Reproduksi, Perkawinan
Cacing tanah termasuk hewan hermaprodit, yaitu memiliki alat kelamin jantan & betina dalam satu tubuh. Namun demikian, untuk pembuahan, tidak dapat dilakukannya sendiri. dari perkawinan sepasang cacing tanah, masing-masing akan dihasilkan satu kokon yg berisi telur-telur. Kokon berbentuk lonjong & berukuran sekitar 1/3 besar kepala korek api. Kokon ini diletakkan di tempat yg lembab. Dalam waktu 14-21 hari kokon akan menetas. Setiap kokon akan menghasilkan 2-20 ekor, rata-rata 4 ekor. Diperkirakan 100 ekor cacing dapat menghasilkan 100.000 cacing dalam waktu 1 tahun. Cacing tanah mulai dewasa setelah berumur 2-3 bulan yg ditandai degan adanya gelang pd tubuh bagian depan. Selama 7-10 hari setelah perkawinan cacing dewasa akan dihasilkan 1 kokon.
3. Pemeliharaan
Pemberian Pakan
Cacing tanah diberi pakan sekali dalam sehari semalam sebanyak berat cacing tanah yg ditanam. Apabila yg ditanam 1 Kg, maka pakan yg harus diberikan juga harus 1 Kg. Secara umum pakan cacing tanah adalah berupa semua kotoran hewan, kecuali kotoran yg hanya dipakai sebagai media.
Penggantian Media
Media yg sudah menjadi tanah atau yg telah banyak telur (kokon) harus diganti. Supaya cacing cepat berkembang, maka telur, anak dan induk dipisahkan dan ditumbuhkan pada media baru. Dan Rata rata penggantian media dilakukan dalam jangka waktu 2 Minggu.
Proses Kelahiran
Bahan untuk media pembuatan sarang adalah : kotoran hewan, dedaunan/Buah-buahan, batang pisang, limbah rumah tangga, limbah pasar, kertas/kayu lapuk/bubur kayu. Bahan yg tersedia terlebih dahulu dipotong sepanjang 2,5 Cm. Berbagai bahan, kecuali kotoran ternak, diaduk dan ditambah air kemudian diaduk kembali. Bahan campuran dan kotaran ternak dijadikan satu degan persentase perbandingan 70:30 ditambah air secukupnya supaya tetap basah.
Bagaimana setelah membca cara diatas diatas apakah ada pencerahan? Saya sarankan ikutilah Cara Budidaya Cacing Tanah Yang Baik yang sudah kami sampaikan. Semoga keberhasilan selalu ada di setiap orang yang ingin bersungguh–sungguh. Cara Budidaya Cacing ini saya bersumber dari situs warintek.net.
Related Posts